22 Desember 2012 |
Sebuah perusahaan riset pasar, Ipsos, mengumumkan hasil survei Asiabus November 2012 terhadap 1.044 orang Indonesia usia 15-64 di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan tentang bagaimana sosok seorang Ibu di mata anak-anak Indonesia. Iwan Murty mengatakan, ibu merupakan sosok yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Ibu mempunyai makna yang berbeda pada setiap orang, seperti ibu sebagai teman akrab, ibu sebagai kepala keluarga ataupun ibu sebagai penasehat, katanya.
“Karena itu, kami dapat mengukur sejauh mana peringatan Hari Ibu melekat dalam keseharian kehidupan antara ibu dan anak di Indonesia,” tambahnya.
Menurut dia, berdasarkana survei ini diketahui sebesar 50 persen orang Indonesia saat ini masih tinggal bersama ibu, dimana responden laki-laki sebanyak 54 persen menyatakan masih tinggal bersama Ibu sedangkan perempuan sekitar 46 persen.
Orang Indonesia merasa akrab dengan ibu, lebih dari 95 persen menyatakan akrab dengan ibunya, tegasnya.
Meski demikian, lanjut dia sebanyak 68 persen orang Indonesia mengetahui tentang Hari Ibu, sekitar 78 persen di antaranya dapat menyebutkan dengan benar hari Ibu yaitu 22 Desember namun hanya 27 persen responden yang merayakannya. Dari 27 persen itu, orang Indonesia yang merayakan Hari Ibu, sebagian besar atau sebanyak 83 persen hanya mengucapkan selamat Hari Ibu, kemudian 28 persen memberikan ciuman serta pelukan sayang, 23 persen memberikan hadiah berupa bunga, dan sisanya merayakan Hari Ibu dengan memasak untuk ibu, pergi makan bersama ibu, mengerjakan pekerjaan rumah sehingga ibu bisa mempunyai waktu untuk dirinya sendiri atau hanya sekedar jalan-jalan bersama ibu, ujarnya.
Ditanya mengenai sosok ibu, menurut dia, sebagai tempat yang tepat untuk berbagi, baik menampung rahasia maupun meminta nasehat, sebanyak 76 persen orang Indonesia menyatakan bahwa mereka menceritakan rahasia dengan ibunya.
Responden laki-laki yang menyatakan berbagi rahasia dengan ibunya sebesar 70 persen dan responden perempuan sebesar 83 persen. Semakin bertambahnya usia semakin jarang berbagi rahasia kepada ibu, meskipun demikian, persentase-nya tetap tinggi. Jika melihat, kelompok usia 15-24 tahun yang paling banyak menceritakan rahasianya sebesar 79 persen, disusul dengan kelompok usia 25-39 tahun, 76 persen, kelompok usia 40-54 tahun, 73 persen dan kelompok 55-64 tahun, 72 persen.
Sumber : www.mahasiswa.com
0 komentar:
Posting Komentar